Laman

Model Incremental


Sejarah

Masalah yang terjadi pada model waterfall telah diakui sejka lama, model waterfall menitik beratkan pada document dan penulisan. Fred Brooks(the mythical man month,anniversary edition,1995,hal.200) “I still remember the jolt I felt in 1958 when I first heard a friend talk about building a program,as opposed to writing one. Perkembangan fase ini membangun ide baru seperti: perencanaan,spesifikasi bagan,komponen,perakitan,pembangunan,dll. Tetapi gagasan itu diawali dengan perencanaan pembangunan.

Pada tahun 1971 Harlan Mills (IBM) mengusulkan semestinya perkembangan software lebih tepat daripada membuatnya. Kita mulai membangun system sangat sederhana yang mendukung, memiliki fungsi sederhana, kemudian menambahkan dan mengembangkan software tersebut. Semestinya software pengembangan seperti bunga atau pohon. Nama lain perangkat lunak tersebut adalah incremental model.

Incremental model memiliki banyak variasi dalam tema. Salah satu keuntungan incremental model adalah kemampuan menangani perubahan selama perkembangan dari system tersebut.

Model incremental

Model incremental merupakan perbaikan dari  model waterfall dan sebagai standar pendekatan top-down. Ide dasar dari model ini adalah membangun software secara meningkat (increment) berdasarkan kemampuan fungsional. Model incremental ini diaplikasikan pada sistem pakar dengan penambahan rules yang mengakibatkan bertambahnya kemampuan fungsional sistem. Keuntungan dari model ini adalah bahwa penambahan kemampuan fungsional akan lebih mudah diuji, diverifikasi, dan divalidasi dan dapat menurunkan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki sistem. Model incremental merupakan model continous rapid prototype dengan durasi yang diperpanjang hingga akhir proses pengembangan. Pada model prototipe biasa, prototipe hanya dibuat pada tahap awal untuk mendapatkan kebutuhan user.
Mengadopsi model sekuensial linier dan model prototipe. Fungsi dasar sama, tapi ada tambahan asesoris (contoh : ada M.Word 1997, 2000). Fungsi tambahan ditambahkan terus untuk membuat sistem menjadi lebih baik. Pada increment pertama perangkat lunak yang jadi, mengakomodasi kebutuhan inti. Baru pada tahap berikutnya ditambahkan kemampuan baru.Pada model ini, requirement software dipecah menjadi beberapa fungsi-fungsi atau bagian-bagian. Sebuah daftar kegiatan project akan dibuat dengan maksud mengetahui tiap-tiap fungsi yang harus dilakukan dalam tiap unit. Masing-masing unit fungsional diimplementasikan dalam sebuah penambahan dan produk akhirnya dikembangkan setelah keseluruhan unit fungsional diimplementasikan dalam proses pengembangannya.Masing-masing penambahan pada tiap unit terdiri dari 3 fase: design, implementasi, dan analisis. Proses pengembangan ini akan terus diulang sampai keseluruhan akitivitas dalam daftar aktivitas diimplementasikan.
 Model incremental merupakan persyaratan- persyaratan software dipecah ke dalam beberapa unit fungsi.
Contoh : pengembangan microsoft word.
  • Increment 1 : hanya memberi fungsi inti –> hanya bisa mengetik saja
  • Increment 2 : bisa word art, spelling, dll
Kelebihan model : cocok untuk produksi masal.

Masalah dengan Incremental model:
1.  cocok untuk proyek berukuran kecil (tidak lebih dari 200.000 baris coding)
2.  mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.
Perbandingan Model dalam Rekayasa Perangkat Lunak
Setelah kita membahas beberapa permodelan rekayasa perangkat lunak, diantaranya model waterfallmodel spiralmodel incremental dan lain-lain, maka dalam pembahasan kali ini kita akan membahas perbandingan model rekayasa perangkat lunak tersebut.
Kita akan membahas 3 model perbandingan, yaitu waterfall, spiral dan incremental.  Sebaiknya model tersebut digunakan jika :

No
Faktor
Waterfall
Spiral
Incremental
1
Proyek dengan ukuran resiko
Kecil
Sedang
Besar
2
Ukuran Software
Kecil
Besar
Besar
3
Jenis aplikasi
Biasa
Agak biasa
Tidak biasa
4
Fleksibel terhadap perubahan (waktu)
Rendah
Perubahan awal
Perubahan selama proyek berlangsung
5
Keterlibatan konsumen
Rendah
Sedang
Tinggi
6
Bahasa pemrograman
Prosedural
Prosedural, OOP
OOP
Kelebihan Incremental Model
  • Memberikan kualitas produk operasional pada setiap tahap tetapi hanya satu yang memenuhi persyaratan dari klien
  • Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contohnya pemasukan data karyawan
  • Mengurangi trauma karena perubahan sistem.  Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian
  • Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen
Kekurangan Incremental Model                      
  • tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
  • setiap tambahan yang dibangun harus dimasukkan kedalam struktur yang ada tanpa menurunkan kualitas dari yang telah dibangun system tersebut sampai saat ini.
  • Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut






Fase pada incfremental model




·         Inception

Merupakan fase awal dari incremental model dimana lingkupnya mirip dengan analisis kelayakan yang dilakukan dalam siklus hidep lainnya.
·         Elaboration
Pada fase ini persyaratan yang lebih rinci dikumpulkan, menganalisis lebih dalam, menentukan rancangan secara umum.
·         analysis --> design --> code --> test
pada fase ini, tahapannya harus dilakukan secara berurutan dari menganalisis, mendesain, membuat koding kemudian melakukan test. Jika pada salah satu tahapan belum selesai maka tidak bisa dilanjutkan ke fase increment yang selanjutnya. Tetapi karena masalah SDM dan waktu, bisa saja setelah analysis dan design, langsung lanjut ke analysis level 2.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

mass, thankzz ya atas infonya,,

JOIN dan KUNJUNGI blog saya duunk,, di

http://rikymetalist.blogspot.com

thankzz banget mas,, salam hangat persahabatan :)

Unknown mengatakan...

thank you,atas infonya sangat bermanfaat.... :)

Unknown mengatakan...

kunjungi blog saya

Unknown mengatakan...

http://mybloganakit.blogspot.co.id/

Posting Komentar